Cerita berkarakter


Memulai Kebajikan Walaupun Kecil
  Ketika fajar menyingsing, seorang lelaki tua berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati angin laut yang segar menerpa bibir pantai. Di kejauhan dilihatnya seorang anak sedang memungut    bintang laut dan melemparkannya kembali kedalam air.
   Setelah mendekati anak itu, Lelaki Tua itu bertanya heran ,"Mengapa engkau mengumpulkan dan melemparkan kembali bintang laut itu kedalam air?"
   "Karena bila dibiarkan hingga matahari pagi  datang menyengat , bintang laut yang terdampar itu akan segera mati kekeringan," jawab si Anak Kecil itu.
    "Tapi pantai ini luas dan ber mil-mil panjangnya," kata Lelaki Tua itu sambil menunjukan jarinya yang mulai keriput ke arah pasir yang luas itu. "Lagi pula ada jutaan bintang laut yang terdampar. Aku ragu apakah usahamu itu sungguh mempunyai arti yang besar," lanjutnya penuh ragu.
Anak itu ka lama  memandang bintang laut yang ada di tangannya tanpa berkaata sepatahpun. Lalu dengan perlahan ia melemparkannya ke dalam laut agar selamat dan hidup. Kemudian dengan tersenyum pada Lelaiki Tua itu, ia berkata "Aku membuat perubahan untuk satu hal. Satu tindakan sebuah kebaikan yang sederhana dapat membuat sebuah perubahan untuk keluargamu,temanmu,bahkan untuk wajah-wajah  asing yang kadang tidak kita kenal. Saya yakin usahaku sunnguh memiliki arti yang besar sekurang-kurangnya  bagi yang stu ini." kata si Kecil itu.

Sandal Kulit Sang Raja 

    Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter jalan dari luar istana, kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, "Ternyata jalan-jalan di negeri ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya."
    Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri-menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri. 
   Ditengah tengah kebiasaan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja, "Wahai paduka mengapa paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini padahal sesungguhnya yang paduka perlukan hanyalan dua potong kulit sapi unyuk melapisi telapak kaki paduka saja." Konon, sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapan kaki yang di sebut "Sandal".
  Kita sering kali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia dalam pikiran kita, kadang hanyalah bentuk personal. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup,ubahlah cara pandang kita,hati kita,dan diri kita sendiri,dan bukan mengubah jalan mengubah dunia. 

SUMBER CERITA : LKS WAJAR



find me !
instagram : weirdozakat
twitter : @oka_elza

Komentar

Posting Komentar

WRITE YOUR OPINION DOWN BELOW AFTER YOU READ THIS POST

Postingan Populer