Alfamart Story

Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan,melelahkan.
Aku membawa barang-barang  belanjaan ku yang akan segera aku bayar kan ke kasir.
Layar monitor di tempat kasir ter pampang berapa uang yang harus aku berikan ke kasir.
"Bisa ga a pake voucher ini?"


Tiba-tiba aku berbicara dan memberikan ponsel ku seraya menunjukan SMS dari operator alfamart  kepada kasir,dan kasir melihat apa yang aku berikan kepada nya.
Lalu jari-jari sang kasir menari-nari di atas  keyboard,yang tak ku ketahui apa yang sedang ditulis,yang mungkin  sang kasir sedang menuliskan nomer voucher yang tertera dalam sms yang ku perlihatkan.
Detik demi detik menit demi menit ku menunggu sang kasir mengatakan "Potongan nya 25000,jadi semuanya 50000 ya"
Tapi,itu semua hanyalah khayalan ku belaka.
Di depan ku ada 3 orang pria,mereka semua adalah kasir dan mereka sedang berbincang yang tak ku ketahui apa maksudnya.
Sudah 15 menit aku berdiri di depan kasir,dan ada anak kecil di sampingku juga yang ingin membayar barang  belanjaan nya. Aku merasa tak enak sendiri,gara-gara aku dia harus menunggu,dan ku lihat raut muka si anak kecil itu, dia merasa kesal,bosan.
"Hey dik,aku pun sama bosan dan kesal." Ucapku dalam hati.
"Dek,kok lama amat sih disuruh cepet juga"
Sosok seorang wanita yang mungkin sudah berkepala tiga memarahi anak kecil itu.  
Sementara kasir masih sibuk dengan voucher yang kuberikan tadi.
Si ibu berucap
"Mas boleh ya diambil dulu uang nya di anak ini"
"Iya ambil aja "
Si kasir satu nya membalas.
Aku mengeluarkan suara
"Kalo ga bisa udah ga usah"
Tapi sang kasir masih tetap sibuk,dan tak mendengarkan perkataanku.
Pada akhirnya
"Kode nya ga bisa di pake,maaf yaa"
Ujar sang kasir yang memiliki wajah rupawan.
"Lain kali aja ya"
Kali ini bukan kasir yang berwajah rupawan itu yang berucap,tetapi kawan dari sang kasir yang berwajah rupawan itu.
Mau lain kali bagaimana?
Batas penukaran Voucher nya saja hanya sampai tanggal 31 Maret.
Tapi ya sudahlah, besok aku akan ke alfamart yang berada di Teneng saja.
Harapan ku sirna sudah.
Sang kasir yang berwajah rupawan itu berucap kembali
"Mau sekalian pulsa nya?"
"Enggak"
Aku menjawab nya.
"Jadi total belanjaan nya Rp.62000 ya"
Ku berikan selembar uang kertas Rp.100000
Sang kasir sedang menghitung kembalian,yang biasa nya aku selalu menekan tombol puas di layar monitor yang ada disampingku kali ini aku tidak menekan tombol puas ataupun tidak puas.
"Ada uang 2000 an nya?"
"Ga ada hehehe"
Setelah sang kasir memberikan sejumlah kembalian,aku mengucapkan terimakasih  lalu beranjak keluar dari minimarket tersebut.
Kepala ku mendongak ke atas  untuk melihat keadaan yang langit yang  gelap,tak ada cahaya rembulan untuk malam ini,langit selalu mengeluarkan suara gemuruh nya yang menurut ku menyeramkan.
Aku mengayuh pedal sepedaku secepat mungkin karena  khawatir akan turun nya hujan yang tiba-tiba.
Menunggu itu melelahkan,membosan kan.
Seperti nya aku harus melatih lagi diriku agar menunggu itu menjadi hal yang biasa bagiku.
Tapi apa perlu? Kalau bisa dilakukan secepat mungkin kenapa harus menunggu?
Ceritaku sampai sini saja dulu.
Semoga kalian bisa mendengarkan cerita ku lagi yang membosankan,seperti hal nya menunggu.


Salam,
ZAKAT








find me !
instagram : weirdozakat
twitter : @oka_elza

Komentar

Postingan Populer